Agus Hamdani
dan Usep Zaenal Aripin, Optimis bisa Memenangkan Pilwabup
DPRD, (GE).- Meski sempat diwarnai aksi demo para simpatisan mantan
bakal calon wakil bupati (cawabup) dari jalur perseorangan, pelaksanaan sidang
paripurna penetapan dua nama cawabup mulai mendapat kepastian. Rencananya, kata
salah seorang pimpinan DPRD Garut, Ade Ginanjar, sidang paripurna penetapan
dua nama cawabup akan dilaksanakan pada Rabu (9/5).
“Sidang paripurna pemilihan cawabup sendiri akan dilaksanakan esok
harinya, Kamis tanggal 10 Mei 2012,” ungkap Ade Ginanjar kepada GE melalui
telepon selularnya, Sabtu (5/5).
Dikatakan Ade, jadwal tersebut sudah fiks dan tidak akan mengalami
perubahan. Ia berharap, proses pilwabup dapat berjalan lancar. Karenanya, atas
nama lembaga DPRD Kabupaten Garut, Ade memohon dukungan masyarakat demi
terciptannya suasana kondusif dan kelancaran pilwabup.
Menanggapi rencana tersebut, kedua calon Wakil Bupati Garut, Agus Hamdani
dan Usep Zaenal Aripin, berharap sidang paripurna penetapan dua nama cawabup
dan pilwabup dapat berjalan lancar.
“Mudah-mudahan saja pilwabup bisa dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditetapkan,” kata Agus Hamdani kepada GE, Jumat (4/5).
Agus Hamdani sendiri merasa optimis dirinya bisa memenangkan pertarungan
di ajang pilwabup nanti. Begitu juga Usep Zaenal Aripin, sama-sama yakin bisa
memenangkan persaingan. Bahkan, ketika disinggung prediksi jumlah suara
pemilih, keduanya juga sama-sama mengaku sudah mengantongi sedikitnya 30 suara.
Artinya, kalau dijumlahkan, yang akan memilih keduanya sebanyak 60 suara.
Padahal, jumlah anggota DPRD Garut hanya 50 orang. “Kalau soal klaim mengklaim
itu hal biasa. Tidak masalah,” jelas Agus Hamdani. Sebab, kata anggota Fraksi
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Garut ini, ia yakin calon pemilih
kepadanya sudah solid. “Jadi kalau sudah solid insya Allah. Makanya saya berpikiran
khusnudzon saja terhadap teman-teman,” imbuh Agus Hamdani.
Lebih jauh Agus Hamdani berharap, teman-temannya di dewan bisa memilih
calon wabup menggunakan hati nurani. Mereka, kata Agus, memang harus berhati-hati
dalam menentukan sikap. Sebab, ini merupakan ajang pemilihan calon pemimpin
yang akan mendampingi Bupati. “Karena itu saya berharap, teman-teman di dewan
bisa memilih calon yang mereka nilai benar-benar paling siap menjadi wakil
bupati,” imbuhnya.
Pernyataan serupa diungkapkan Usep Zaenal Aripin. Menurutnya, klaim suara
dalam sebuah ajang pemilihan itu merupakan kondisi normal. “Saya yakin
sebenarnya para anggota DPRD sudah memiliki pilihannya sendiri. Hanya saja,
mereka tidak mau menyebutkan secara terbuka pada saat ini. Sebab, itu merupakan
etika politik,” kata Usep kepada GE, Sabtu (5/5).
Ketika ditanya mengenai kemungkinan ada pemilih yang mendua, Usep juga
mengaku yakin para anggota dewan akan tetap memegang teguh etika politiknya.
“Saya sangat percaya terhadap komitmen dan sikap moral mereka,” tandasnya. Yang
jelas, kata Usep, siapa pun yang terpilih nanti, diharapkan benar-benar bisa
menjadi pendamping terbaik bagi Bupati. “Kalau saya yang mendapatkan kepercayaan
menjadi wabup, saya mohon doa agar Alloh memberikan bimbingan-Nya agar bisa menjalankan
amanah dengan sebaik-baiknya,” imbuh Usep.
Sementara itu, menanggapi aksi demo yang dilakukan para simpatisan
mantan bakal calon wabup dari jalur perseorangan tempo hari, baik Agus maupun Usep
mengatakan, hal itu merupakan hak mereka untuk menyampaikan aspirasi. Mereka
menilai, aksi demo seperti itu merupakan hal wajar. Dan itu sah sah saja. Hanya
saja, Agus Hamdani berharap, aspirasi yang disampaikan jangan sampai keluar
dari substansi. Misalnya, kata Agus, mempermasalahkan soal penyakit. “Itu kan
isu politik. Saya memang kecewa dengan bocornya hasil general check up
tersebut. Menurut saya, itu merupakan keteledoran petugas rumah sakit. Tapi
saya tidak akan menggugat,” tandas Agus Hamdani. (Sony MS)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar